Bagi orang yang bekerja di bidang pembangunan properti dan sejenisnya pastilah sudah tidak asing dengan istilah desain arsitektur. Begitu juga dengan profesi sebagai arsitek rasanya hampir semua orang dalam masyarakat kita tahu pekerjaan tersebut. Secara umum orang mengenal seorang arsitek sebagai orang yang sering menggambar model rumah atau jenis bangunan lainnya.
Di Perguruan Tinggi sendiri jurusan arsitektur masuk ke dalam bagian dari Fakultas Teknik. Padahal sebenarnya awal dari arsitektur adalah cabang dari seni rupa yang memiliki lingkup jauh lebih luas. Dalam perkembangannya kemudian ilmu arsitektur tersebut dimasukkan dalam cabang ilmu terapan seperti yang kita kenal sekarang ini. Dengan demikian ruang lingkup desain arsitektur juga cukup luas.
Masyarakat sebaiknya memang bisa lebih memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan desain arsitektur serta seberapa luas cakupannya. Untuk membantu Anda memahami kedua hal tersebut silahkan simak dalam penjelasan berikut ini.
Pengertian dari Desain Arsitektur
Sejarah Desain Arsitektur
Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang apa itu pengertian dari desain arsitektur tidak ada salahnya jika kita mengetahui sejarahnya dulu. Sebagaimana sudah dikatakan sebelumnya bahwa sebenarnya pada awalnya ilmu arsitektur merupakan bagian dari seni rupa. Namun kemudian dengan perkembangan fungsi di dalam kehidupan masyarakat, arsitektur menjadi sebuah ilmu terapan.
Desain arsitektur merupakan hasil karya seni rupa yang memiliki 3 dimensi serta lahir karena adanya kebutuhan dari masyarakat atau manusia. Kebutuhan yang dimaksud adalah terciptanya sebuah kondisi lingkungan yang aman, nyaman dan kondusif. Disamping itu ilmu arsitektur tercipta karena manusia menggunakan akalnya dalam memanfaatkan teknologi konstruksi dalam bangunan.
Pengertian Desain Arsitektur
Sedangkan pengertian atau definisi dari desain arsitektur adalah sebuah hasil seni yang dibuat oleh manusia atau individu. Hasil seni tersebut berupa imajinasi yang dilakukan dengan ilmu dan dituangkan dalam bentuk rancangan atau desain bangunan. Kemudian desain tersebut diwujudkan dalam bentuk gambar agar bisa ditindaklanjuti dalam sebuah proses pembangunan.
Ruang Lingkup Desain Arsitektur
Mayoritas orang dalam masyarakat mungkin hanya memahami dan mengerti bahwa arsitek hanya bertugas menggambar model bangunan saja. Padahal ruang lingkup pekerjaan dan tugas dari desain arsitektur bukan hanya sebatas menggambar saja. Masih banyak tugas yang harus diselesaikan oleh seorang arsitektur saat mengerjakan sebuah proyek pembangunan.
Agar lebih jelas ruang lingkup desain arsitektur yang dimaksud yaitu :
- – Skala mikro tugas dan tanggung jawab desain arsitektur meliputi desain pada model bangunan, desain perabotan yang akan digunakan dan desain pada produk.
- – Skala makro tugas dan tanggung jawab arsitek meliputi perencanaan kota, perancangan lanskap perkotaan dan sejenisnya.
Dalam mengerjakan skala makro tersebut wajar jika jasa desain arsitektur sekaligus juga berfungsi sebagai konsultan SLF bagi kliennya.
Dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya seorang arsitek ataupun jasa desain arsitektur akan menggunakan prinsip tertentu. Apa sajakah itu? Lihat di bawah ini.
Prinsip Dasar Pada Desain Arsitektur
Irama
Yang dimaksud dengan irama dalam desain arsitektur adalah bagaimana membuat penataan pada elemen yang ada agar nantinya bisa terlihat harmonis. Elemen itu terdiri dari bentuk, warna, jenis perabot, dekorasi pada ruangan dan masih banyak lagi. Klien bisa memilih jenis irama ini apakah statis yaitu pengulangan pola yang sama atau irama dinamis yang lebih bervariasi.
Keseimbangan
Selain elemen-elemen yang ada di dalam bangunan, seorang desainer arsitektur harus bisa membuat keseimbangan atau proporsi yang tepat pada bagian luarnya. Dalam merancang sebuah bangunan seorang arsitek harus mengedepankan proporsi yang tepat dan seimbang agar enak dipandag mata. Ada 2 model dalam hal ini yaitu simetris dan asimetris.
Komposisi
Dalam membuat rancangan harus dipertimbangkan juga bagaimana komposisi yang akan digunakan nantinya. Sebagai contoh misalnya bagaimana penataan pada ruang tamu atau lainnya. Secara garis besar dalam ilmu arsitektur terdapat 3 zona ruangan menurut fungsinya yaitu privat atau pribadi, publik dan pelayanan.
Skala
Agar bangunan yang dibuat bisa terlihat pas dan harmonis dengan apa yang ada di sekitarnya maka arsitek harus memperhatikan masalah skala. Skala dibagi menjadi 3 jenis yaitu monumental, manusiawi dan mencekam. Contoh skala monumental adalah Monumen Tsunami yang ada di Aceh.
Point of Interest atau Tekanan
Tekanan ini akan sangat dibutuhkan bagi bangunan yang berada di tengah perkotaan dimana terdapat banyak sekali gedung-gedung sejenis. Dengan adanya tekanan tersebut maka sebuah bangunan akan memiliki ciri khas dan terlihat menonjol dari bangunan lainnya. Pemberian tekanan bisa dilakukan lewat warna atau bentuk bangunan.