Kelahiran anak tentu menjadi harapan bagi setiap pasangan yang baru menikah. Kehadiran anak dianggap sebagai pelengkap kebahagiaan bahtera rumah tangga. Namun setelah anak lahir, terdapat aktivitas yang harus dilakukan, yang dikenal dengan aqiqah. Banyak pula yang mengenalnya sebagai tasyakuran aqiqah, yaitu penyembelihan kambing sebagai ungkapan syukur atas anak yang baru dilahirkan ke dunia.
Hukum melakukan aqiqah adalah sunnah muakad, walaupun orang tua dalam keadaan ekonomi atau kesulitan lain sekalipun. Pada umumnya, aqiqah dapat dilakukan pada hari ketujuh, keempat belas, maupun keduapuluh satu. Semuanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan dari orang tua si anak. Lantas, apakah pada masa sebelum Islam aqiqah telah dilakukan?
Aqiqah Sebelum Kedatangan Islam
Pada masa ini, dikenal sebagai zaman jahiliyah. Pada zaman ini telah dilakukan aqiqah, namun berbeda dengan yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad. Pada zaman jahiliyah, orang-orang melakukan penyembelihan kambing dan melumuri kepala bayi atau anak-anak mereka dengan darah dari kambing. Namun, praktik ini kemudian mulai hilang, setelah Islam masuk.
Pelaksanaan aqiqah kemudian dilakukan dengan menyembelih kambing, kemudian melakukan pencukuran rambut pada bayi. Kemudian melumuri bayi tersebut, dengan minyak wangi. Di sinilah, penting untuk melaksanakan aqiqah seperti yang dituntunkan oleh Rasulullah. Setelah memahami penjelasan di atas, adakah hal lain yang perlu dipahami sebelum melakukan tasyaquran aqiqah pada anak?
10 Hal Penting, Sebelum Lakukan Tasyakuran Aqiqah

Sebelum melakukan acara aqiqah, terdapat beberapa hal yang harus dipahami. Sehingga, acara dapat berjalan lancar dan tidak terkendala. Beberapa diantaranya, akan dijelaskan dibawah ini,
-
Jumlah Kambing
Tahukah anda, bahwa jumlah kambing aqiqah untuk anak laki-laki dan perempuan berbeda? Untuk anak laki-laki, dibutuhkan dua ekor kambing yang dinilai mirip. Sedangkan untuk anak perempuan, hanya dibutuhkan satu ekor kambing. Namun terdapat pengecualian, di mana diperbolehkan satu ekor domba untuk anak laki-laki, karena Rasulullah pernah melakukannya.
-
Pembiayaan Aqiqah
Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah pembiayaan acara yang dilakukan. Pembiayaan dapat dilakukan oleh orang lain selain orang tuanya. Hal ini berlaku serupa untuk anak laki-laki maupun perempuan. Di mana, pembiayaan dapat dilakukan oleh kakek atau saudaranya yang lain. Dengan catatan, bahwa semuanya telah diinformasikan pada orang tua anak.
-
Proses Penyembelihan
Berikutnya adalah bagaimana proses penyembelihan. Dalam hal ini, saat melakukan penyembeliha jangan sampai mematahkan tulang dari sembelihan. Hal ini penting, karena dapat menjadi hikmah tafa’ul atau berharap akan keselamatan keseluruhan tubuh atau anggota tubuh dari anak yang diaqiqah. Walaupun sepele, hal ini penting diperhatikan.
-
Pencukuran Rambut
Setelah proses aqiqah selesai dilakukan, maka dilanjutkan dengan melakukan pencukuran rambut. Pencukuran rambut dilakukan seperti pada haji, di mana tahallul dilaksanakan dengan memotong rambut anak oleh orang tua dan tamu yang datang. Rambut yang dipotong, kemudian dikumpulkan dan ditimbang. Setelahnya, akan dikonversikan dalam emas ataupun perak.
-
Makanan Manis
Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, lanjutkan aktivitas dengan memberikan sesuatu yang manis pada mulut bayi. Pada masa lalu, Rasul menguyah kurma sampai halus dan menjumputnya sedikit dari mulut. Kemudian diberikan pada bayi dengan menyentuh langit-langit mulut bayi. Sehingga dapat segera dihisap oleh anak yang telah diaqiqah.
-
Daging Aqiqah
Bagian berikutnya adalah memperhatikan daging dari hewan sembelihan. Daging sembelihan dibagi menjadi 3 bagian, 1/3 bagian dibagikan kepada sahabat-sahabat dari orang tua. 1/3 bagian akan dimakan bersama pada saat acara dilakukan. Sedangkan 1/3 bagian lain, diberikan pada kaum muslimin. Anda juga diperbolehkan untuk mengundang kerabat dan menyedekahkannya.
-
Waktu Penyembelihan
Setelah memperhatikan bagian lainnya, bagian berikutnya adalah memperhatikan waktu penyembelihan. Waktu melakukannya adalah pada hari ke tujuh setelah kelahiran. Jika tidak memungkinkan, lakukan pada hari ke-empat belas. Jika masih sulit, lakukan pembelian kambing pada jasa aqiqah Surabaya yang memiliki harga murah.
-
Ketentuan Lain
Saat orang tua tidak mampu melakukan aqiqah setelah kelahiran anak, anak harus diberitahu oleh orang tua. Anak harus mengetahuinya setelah ia dewasa, bahwa ia belum diaqiqah. Jadi anak dapat melakukan aqiqah terhadap dirinya sendiri. Waktunya tidak dibatasi, dengan catatan anak telah mampu untuk melakukan aqiqah untuk dirinya sendiri.
-
Waktu Penyembelihan Tak Bersamaan
Terdapat ketentuan berbeda, jika orang tua tidak dapat melakukan penyembelihan secara langsung. Di mana, harus dilakukan penyembelian dua ekor kambing untuk anak laki-laki. Dapat dilakukan dengan menyembelih satu ekor di satu pekan pertama. Kemudian seekor lainnya dilakukan penyembelihan setelah dua pekan kelahiran anak.
-
Makna Aqiqah

Terakhir, anda harus memahami apakah makna dari aqiqah. Sehingga tidak ada perasaan ragu untuk melakukannya, mengingat harga kambing aqiqah yang mahal dan ekonomi sedang sulit. Karena aqiqah dilakukan sebagai bentuk pendekatan diri pada Allah, serta sebuah ungkapan syukur karena telah dianugerahkan seorang anak.
Setelah memahami semua penjelasan di atas, maka sebagai orang tua anda telah siap melakukan tasyakuran aqiqah. Saatnya tentukan, jasa aqiqah mana yang akan digunakan. Semuanya dapat disesuaikan kembali dengan kemampuan dan kebutuhan dalam menyelenggarakan acara.