Dalam merencanakan pembuatan brosur, ada baiknya Anda juga mengetahui ukuran brosur agar tak salah cetak. Selain itu, harga brosur juga tergantung dari ukurannya, sehingga sangat penting bagi Anda dalam mengatur keuangan untuk promosi menggunakan brosur.
Jenis Kertas yang Digunakan untuk Membuat Brosur
Dalam pembuatan brosur perlu diketahui jenis kertas yang akan digunakan saat mencetak. Selain berpengaruh pada hasil kualitas cetak brosur, penggunaan kertas untuk mencetak brosur juga berpengaruh pada harga brosur yang ditawarkan. Hal ini tentu saja sangat penting bagi Anda yang ingin meminialisir pengeluaran perusahaan untuk promosi, tetapi tetap mengedepankan esensi dari isi brosur.
Agar brosur yang diberikan kepada calon konsumen sesuai dengan terget pasar, ada baiknya Anda mengetahui jenis kertas yang biasa digunakan untuk membuat brosur. Berikut jenis kertas yang biasa digunakan untuk mencetak brosur:

1. Kertas HVS
Jenis kertas HVS menjadi jenis kertas yang paling banyak digunakan di perkantoran maupun rumahan. Selain harganya yang cukup terjangkau, proses pencetakan bisa dilakukan menggunakan printer ataupun digital printing jika mencetak dalam jumlah yang banyak.
Umumnya, kertas HVS memiliki tekstur yang kasar dan memiliki serat, sehingga tinta cetak tidak gampang pudar dan cenderung lebih tahan lama. Ragam jenis kertas HVS juga tergantung pada ketebalan. Untuk ketebalan kertas HVS biasanya dimulai dari yang paling tipis, yaitu 60 gram dan standar ketebalan kertas HVS yang biasa digunakan adalah 80 gram.
Ukuran kertas HVS yang digunakan untuk brosur pun berbeda-beda dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembuatan brosur. Pada umumnya di pasaran tersedia jenis quarto (A4), A3, dan folio (F4).
2. Kertas Art Paper
Bagi yang ingin hasil cetak brosur lebih tebal bisa menggunakan kertas art paper. Jenis kertas ini tidak bisa dicetak menggunakan printer biasa dan harus dicetak menggunakan mesin cetak digital ataupun mesin offset.
Kertas art paper lebih banyak digunakan untuk mencetak brosur dan dapat disesuaikan dengan ukuran brosur dan jenis brosur yang ingin dihasilkan. Jenis kertas ini memiliki permukaan yang mengkilap dan licin di kedua sisinya. Sehingga menjadikan kertas art paper cocok digunakan untuk mencetak brosur karena hasilnya menjadilebih elegan.
Meskipun memiliki kualitas yang terjamin, harga yang ditawarkan untuk mencetak brosur menggunakan kertas art paper di percetakan cukup terjangkau. Anda bisa memilih ketebalan kertas yang dimulai dari tebal kertas 100 gram, 120 gram, hingga 150 gram. Sedangkan untuk jenis kertas yang memiliki ketebalan di atas 150 gram biasa disebut dengan karton.

Ukuran Brosur pada Saat Dicetak
Selain memperhatikan jenis kertas yang digunakan untuk mencetak brosur, ukuran kertas dalam mencetak brosur juga sangat berpengaruh pada desain brosur dan jenis brosur yang akan dicetak. Umumnya, ukuran hasil cetak brosur tergantung pada ukuran kertas yang digunakan. Di pasaran tersedia beragam ukuran kertas untuk digunakan menjadi brosur mulai dari kertas A6 (10,5 x 14,8 cm), A5 (21 x 4,8 cm), A4 (21 x 29,7 cm), dan A3 (42 x 29,7 cm).
Selain menggunakan kertas yang biasa dijual di pasaran, Anda juga bisa menggunakan kertas ukuran 9,9 x 21 cm yang biasa disebut dengan ukuran DL ( Dimention Lengthwise) . Biasanya jenis brosur ini banyak digunakan untuk pembuatan brosur dengan desain memanjang ke atas. Ukuran brosur ini lebih banyak digunakan dan lebih ringkas karena bisa dimasukkan ke dalam amplop.
Ukuran kertas untuk brosur ini juga sangat mempengaruhi desain brosur yang akan dibuat. Ukuran kertas yang lebih lebar akan memberikan ruang yang luas untuk mengisi brosur dengan gambar maupun informasi penting. Hanya saja ukuran kertas yang luas akan mempengaruhi harga cetak yang jauh lebih besar dibandingkan menggunakan kertas yang cenderung lebih sempit.
Ukuran kertas yang digunakan untuk mencetak brosur menjadi langkah penting Anda dalam merencanakan biaya promosi. Dengan menggunakan ukuran brosur yang tepat menjadi kunci kesuksesan promosi secara optimal menggunakan brosur.